Bismillahirrahmanirrahim... :)
Tak lama kukenal dirimu, belum
pernah ada momen yang kita lewati bersama, tapi entah kenapa ada sesuatu yg
menggedor hati ini begitu keras. Keras sekali, semakin hari ku rasakan gedoran
itu semakin keras. Entah dari bisikan setan melalui hawa nafsu ini, atau entah
apa itu. Yang memenuhi otak ini hanyalah satu kata, entah..entah..entah
Semua yang terlihat, yaa terlihat
biasa saja dari apa yang ada pada dirinya. Orang lain bilang, aku ini terserang
virus merah jambu ^_^ hehe.. tapi jujur harus ku akui aku jatuh cinta padanya :)
Ada satu pertanyaan yang tak
mampu aku jawab, “apa yang membuat hati ini berwarna merah jambu
untuknya?” entah.. hehe lagi-lagi hanya
entah.. yang bisa kujawab :(
Tapi rasa ini cukup membuat diri ini bahagia, bukan karena bahagia bisa memilikinya,
tapi ada kebahagiaan tersendiri memendam rasa cinta semu ini.
Beberapa waktu ku lewati bersama
dengan rasa ini, keinginan untuk memilikinya semakin kuat. Sedang keimanan
untuk bertahan melawan rasa itu terasa semakin melemah setiap saatnya. Rasa
yang telah kucoba untuk membunuhnya berulang kali, tapi semua usaha yang
kulakukan nihil hasil.
Aku sadar, sangat sadar.. seperti
apa dirinya, seperti apa diri ini, seperti apa kualitas diri ini. Sangat
bobrok, untuk merayu sang maha pencipta agar dipasangkan dengannya pun rasanya
malu sekali. Saya tau, tak ada yang tak mungkin bila Alloh telah berkehendak, tapi
apa daya, diri ini berkata lain. Seperti ada portal besar menghadang didepan
sana. Portal yang seakan mengultimatum diri ini untuk berhenti berharap pada
sang pemberi segalanya. :(
Hari demi hari kulalui dengan
rasa tertekan ini, rasa tertekan yg begitu nikmat bila diresapi oleh hati kecil
ini. Sampai saat kutulis surat cinta ini, aku pun belum paham apa yang membuat
diri ini begitu tergila oleh sosoknya. Sosok yang mampu membuat diri ini
bergetar dan mampu menundukan pandangan ini saat menatapnya :( Dalam hati ingin
sekali berteriak dihadapan wajahnya saat bertemu, bahwa diri ini mencitai
dirinya *hahaa punten rada lebay*Tapi apa daya lagi, rupanya untuk menatapnya
langsung berlama-lama saja tak mampu..
Satu hal yang selalu terbayang,
jika ia mampu membuatku seperti ini, entah berapa banyak uhkti diluar sana yang
mungkin terbius oleh karismanya *punteenn lebay deui* ehehe. Semoga saja rasa
yang tersimpan ini, bukan menjadi bibit pelemah iman. Semoga dengan rasa yang
tumbuh ini menjadi penguat iman diri ini pada sang illahirabbi, walau sejatinya
ada atau tanpa ada dirinya dihati ini, menguatkan iman adalah suatu kewajiban.
Minggu demi minggu mulai berlalu,
rasa yang tumbuh ini makin terasa seperti racun. Membuat sakau diri ini saat
tak ku ketahui kabarnya. Ya Rabb.. aku tersiksa :(
Apa harus ku sapa terlebih dahulu? Tetapi rasa malu ini begitu berat untuk
dikalahkan. Aku mulai merenung.. rasa yang awalnya mampu menjadi pemacu untuk
lebih taat ini kenapa bisa berubah drastis menjadi sebuah rasa tertekan? Rasa
haus akan kebutuhan kabar dirinya? Bukankah ini dorongan mahluk yang kau
ciptakan dari api? Ya Alloh, bantu hambaMu yang tak lebih dari butiran debu
ini, agar berdiri tegak memegang prinsip ini, jangan sampai tumbang karena
seseorang yang bisa membuat diriMu cemburu atas cinta berlebih yang kurasakan
ini..
Renungan demi renungan setiap
malam sunyi yang kulewati mulai memberikan arah, seperti ada cahaya yang
menerangi hati ini, memberi nasihat pada diri ini, bagaimana jika dia yang
membuat diri ini jatuh cinta dan sanggup menjadi pemacu penguat iman pergi
begitu saja? Lalu efeknya seperti apa hancurnya iman pada diri ini? Disitulah
ku mulai berfikir.. meresapi semua kontrovesi pada diri ini dengan hati tenang.
Jika ia baik, mampu membuat diri ini ingin lebih baik pula, sayangi ia dalam
diam :)
Semua kicauanku, mungkin tetap
tidak akan membuatnya mengetahui. Tapi selama tidak diungkapkan, insyaAlloh diam
ini mungkin akan membuatnya lebih nyaman. Yang paling aku takuti dari sebait
kisah ini adalah dia menjauh bila mengetahui rasa ini. Semoga ia tetap seperti
ini, bersikap normal tak tahu sedikitpun apa yang aku rasakan padanya :)
Aku percaya Alloh-lah yang
memelihara diri ini, Alloh yang menciptakan semua yang kurasakan pada dirinya,
Alloh akan memberikan yang terbaik. Jika aku boleh mengemis, Ya Allah zat
sangat kucintai, aku ingin sela-sela jari yang kau ciptakan pada dirinya,
adalah sela-sela yang akan menggandeng jari ini suatu hari nanti :’) *punten
lebay deui* hehe
Terlepas dari semua yang
diharapkan, aku yakin Alloh punya skenario yang indah.. :) jikalau sela jemarinya akan
dipasangkan dengan wanita lainnya, mungkin itulah yang terbaik untuk akhir cerita
ini. Jika cerita ini berakhir seperti apa yang diharapkan, mungkin itulah
balasan dari diam ku selama ini.
Cinta sejati itu hanya berasal
dari Alloh, bukan dari dua mahluk yang saling mengungkapkan dalam ikatan yang
tidak halal. Sebesar apapun usahaku saat ini, jika itu membuat imanku melorot,
bisa saja Alloh balikan hati dia agar membenci segala apa yang kukatakan
padanya.
Kunantikan kau dibatas waktu
wahai engkau yang kuharapkan, saat memang sudah siap pada satu tujuan hidup ini
akan berakhir pada tempat yang abadi nanti. aku percaya jodoh tak akan kemana..
jikalau bukan engkau yang akhirnya bersamaku, aku berharap semoga kita selalu
dipasangkan dengan yang terbaik, yang telah dipersiapkan dan dipilihkan
olehNya.
Salamku dalam diam, kuharap kau
menjawabnya dalah hati. Untukmu Akhi.. :)
I love you ^__^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar