Translate

Kamis, 05 Maret 2015

Karena Apa Yang Terlihat Belum Tentu Apa Yang Dipahami

Salahkah aku berhijab?

 

Aku bukan salah satu dari santri dipesantren


Aku bukan anak dari seorang kiyai

Tapi aku adalah seseorang pendosa, yang menyepelekan soal hijab yang selalu mengeluh bahwa seseorang yang berhijab belum tentu baik, tohh banyak yang berhijab namun sibuk cari perhatian para pria, tohh banyak yang berhijab namun menjadi pencuri dan blaa blaa blaa....

Akupun bila berhijab hanya taat pada peraturan sekolah setelah sepulang sekolah kubuka hijabku.

namun itu dulu...

seiring berjalannya waktu aku semakin sadar bahwa hijab itu bukanlah tanda seseorang yang sudah taat pada Allah, bukanlah tanda seseorang yang bersihdari dosa dan bukanlah tanda muslimah sholehah namun wanita yang berhijab adalah tanda seorang wanita yang sedang belajar taat pada Allah.

perlahan tapi pasti aku mulai belajar untuk berhijab. dimulai dari hijab paris yang tipis dan transparan setiap hari kukenakan hijab itu mulai dari berpergian sampai dirumahpun aku memakainya.

kukira cukup sempurna hijabku ini namun ternyata hijabku ini tidak sesuai syari`at islam..

kayak gimana sihh sebenarnya hijab yang sesuai syari`at islam itu ??

ternyata hijab syar`i itu yang menutupi dada, tebal tidak transparan dan juga dimulai dari pakaianyang dikenakanpun harus rapi seperti menggunakan rok/gamis lalu tidak ketat dan tidak membentuk lekuk tubuh.

akhirnya aku mempelajarinya lagi kali ini belajar menggunakan hijab syar`i.

ya dimulai dari penampilanku yang semakin hari semakin ku koreksi aku semakin nyaman memakai hijab syar`i tapi aku mencoba untuk istiqomah namun ternyata tak semudah yang dibayangkan..

pernah dengar bahwa "semakin tingginya pohon maka semakin kencang juga anginnya, begitupula manusia semakin ingin berubah kearah yang lebih baik semakin berat pula ujiannya"


Allahu Robbi Hidayahmu begitu manis menyapaku...


Namun apakah aku salah bila ku berhijab syar'i? untuk berhijab syar'i ku kira banyak yang mendukung, kukira banyak yang suka dan kukira semua orang akan baik padaku. Namun , semua tak seperti yang kuharapkan, berada dalam lingkungan yang belum ada satu wanitapun beristiqomah dalam hijabnya, berada didalam lingkungan dimana "pacaran" adalah hal nomor satu dan berada dalam lingkungan yang selalu mencibir perubahan orang adalah hal yang tak mudah.


Kata mereka aku buruk hati, mereka suruh aku untuk jilbabi hatiku dulu. Sebab mereka bilang yang pantas berhijab hanyalah "muslimah shalehah" padahal aku ingin menggapai cita-citaku menjadi "shalehah".

Mereka bilang aku tak pantas berhijab syar'i hanya karena aku seperti ibu-ibu padahal bukankah wanita adalah calon ibu untuk anak-anaknya kelak? Lalu mengapa aku harus malu..

Mereka bilang aku bermuka dua, luar seperti ustadzah namun ayat sucipun aku tak hafal semua. Padahal aku sedang bertahap untuk mempelajari surat cinta Allah "Al-Qur'an"


Mereka bilang aku ketinggalan zaman, tak usah berjilbab beginipun aman. Padahal dulu saat belum berhijab aku tak pernah merasa aman selalu diganggu oleh lelaki karena penampilanku yg tak tutup aurat dengan benar.
Mereka bilang aku munafik, karena penampilan sangat mulia namun sifatku masih jelek. Padahal aku sedang ingin belajar untuk menjadi baik dan menjauhi sifatku yang buruk.
Ku terima apa kata mereka toh aku memang hina aku memang hamba yang berdosa sangat amat hina bila aku mengharap pujian dari orang disekitarku.

Mereka bilang aku sok suci, teman-temanpun berlarian pergi hanya karena aku anti pacaran padahal dulu aktivis pacaran, tahukah kau wahai teman aku hanya ingin memperbaiki diriku aku ingin menjauhi maksiat karena yang ku ingin hanya dekat dengan Allah.

"Ya Allah.. jadikan aku lebih baik dari sangkaan mereka.. jangan hukum aku karena ucapan mereka.. ampuni aku atas ketidaktahuan mereka" (Abu Bakar)

wahai temanku yang baik hatinya mohon do`akan ana agar selalu istiqomah dengan hijabku, agar menjadi muslimah shalehah Aamiin Ya Robbal Alamiin..

terimakasih sudah membaca cuplikan kisah hijabku ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar