Aku bukan salah satu dari santri dipesantren
Aku bukan anak dari seorang kiyai
Tapi
aku adalah seseorang pendosa, yang menyepelekan soal hijab yang selalu
mengeluh bahwa seseorang yang berhijab belum tentu baik, tohh banyak
yang berhijab namun sibuk cari perhatian para pria, tohh banyak yang
berhijab namun menjadi pencuri dan blaa blaa blaa....
Akupun bila berhijab hanya taat pada peraturan sekolah setelah sepulang sekolah kubuka hijabku.
namun itu dulu...
seiring
berjalannya waktu aku semakin sadar bahwa hijab itu bukanlah tanda
seseorang yang sudah taat pada Allah, bukanlah tanda seseorang yang
bersihdari dosa dan bukanlah tanda muslimah sholehah namun wanita yang
berhijab adalah tanda seorang wanita yang sedang belajar taat pada
Allah.
perlahan
tapi pasti aku mulai belajar untuk berhijab. dimulai dari hijab paris
yang tipis dan transparan setiap hari kukenakan hijab itu mulai dari
berpergian sampai dirumahpun aku memakainya.
kukira cukup sempurna hijabku ini namun ternyata hijabku ini tidak sesuai syari`at islam..
kayak gimana sihh sebenarnya hijab yang sesuai syari`at islam itu ??
ternyata
hijab syar`i itu yang menutupi dada, tebal tidak transparan dan juga
dimulai dari pakaianyang dikenakanpun harus rapi seperti menggunakan
rok/gamis lalu tidak ketat dan tidak membentuk lekuk tubuh.
akhirnya aku mempelajarinya lagi kali ini belajar menggunakan hijab syar`i.
ya dimulai dari penampilanku yang semakin hari semakin ku koreksi aku semakin nyaman memakai hijab syar`i tapi aku mencoba untuk istiqomah namun ternyata tak semudah yang dibayangkan..
pernah
dengar bahwa "semakin tingginya pohon maka semakin kencang juga
anginnya, begitupula manusia semakin ingin berubah kearah yang lebih
baik semakin berat pula ujiannya"
Allahu Robbi Hidayahmu begitu manis menyapaku...
Namun
apakah aku salah bila ku berhijab syar'i? untuk berhijab syar'i ku kira
banyak yang mendukung, kukira banyak yang suka dan kukira semua orang
akan baik padaku. Namun , semua tak seperti yang kuharapkan, berada
dalam lingkungan yang belum ada satu wanitapun beristiqomah dalam
hijabnya, berada didalam lingkungan dimana "pacaran" adalah hal nomor
satu dan berada dalam lingkungan yang selalu mencibir perubahan orang
adalah hal yang tak mudah.
Kata
mereka aku buruk hati, mereka suruh aku untuk jilbabi hatiku dulu.
Sebab mereka bilang yang pantas berhijab hanyalah "muslimah shalehah"
padahal aku ingin menggapai cita-citaku menjadi "shalehah".
Mereka
bilang aku tak pantas berhijab syar'i hanya karena aku seperti ibu-ibu
padahal bukankah wanita adalah calon ibu untuk anak-anaknya kelak? Lalu
mengapa aku harus malu..
Mereka
bilang aku bermuka dua, luar seperti ustadzah namun ayat sucipun aku
tak hafal semua. Padahal aku sedang bertahap untuk mempelajari surat
cinta Allah "Al-Qur'an"
Mereka
bilang aku ketinggalan zaman, tak usah berjilbab beginipun aman.
Padahal dulu saat belum berhijab aku tak pernah merasa aman selalu
diganggu oleh lelaki karena penampilanku yg tak tutup aurat dengan
benar.
Mereka bilang aku munafik, karena penampilan sangat mulia namun sifatku
masih jelek. Padahal aku sedang ingin belajar untuk menjadi baik dan
menjauhi sifatku yang buruk.
Ku
terima apa kata mereka toh aku memang hina aku memang hamba yang
berdosa sangat amat hina bila aku mengharap pujian dari orang
disekitarku.
Mereka
bilang aku sok suci, teman-temanpun berlarian pergi hanya karena aku
anti pacaran padahal dulu aktivis pacaran, tahukah kau wahai teman aku
hanya ingin memperbaiki diriku aku ingin menjauhi maksiat karena yang ku
ingin hanya dekat dengan Allah.
"Ya Allah.. jadikan aku lebih baik dari sangkaan mereka.. jangan hukum aku karena ucapan mereka.. ampuni aku atas ketidaktahuan mereka" (Abu Bakar)
wahai temanku yang baik hatinya mohon do`akan ana agar selalu
istiqomah dengan hijabku, agar menjadi muslimah shalehah Aamiin Ya
Robbal Alamiin..
terimakasih sudah membaca cuplikan kisah hijabku ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar