Translate

Senin, 16 Maret 2015

Cintaku Layaknya Cinta Yukabad

Bismillahirrahmanirrahim ...
Semoga Alloh selalu melimpahkan kasih dan sayangnya kepada kita, hambaNya yang semakin hari semakin melemah iman islamnya. HambaNya yang sering lalai akan semua perintah dan larangannya. Semoga semua keadaan ini hanyalah persinggahan sementara untuk berpindah pada keadaan yang sangat Alloh sukai.
Hkkmm..
Assalamualaikum wr. Wb ?
Surat ini masih ditujukan untuk seorang akhi yang sedang galau :D (hehe), dengan kerendahan hati yang dibalut dengan perasaan untuk menjaga kesucian iman agar tak sesak hati ini memendam perasaan pada dirimu, maka kutulislah surat ini, untuk engkau yang mungkin tak mengetahuinya.. Maaf bila mengganggu, maaf bila surat ini malah menggoyahkan imanmu, maaf .. maaf sekali..
Untukmu, perkenalkan aku adalah seorang perempuan biasa, bukan sosok yang terlalu taat pada Alloh, kadang aku lalai padaNya. Aku sering memperhatikanmu, maaf bila aku kurang bisa menjaga pandanganku, tapi inilah aku dan kelemahanku. Aku bukanlah wanita sekuat Khadijah yang berani melamar Rasululloh terlebih dahulu. Aku hanyalah aku, yang berharap kau mengerti semua rasa ini tanpa aku harus menjelaskannya..
Terlahir sebagai perempuan yang awam tentang keislaman terkadang membuatku mengekspresikan cinta tidak sebagaimana mestinya.. Kuharap dapat kutemukan seseorang yang mampu mengajariku bagaimana sesungguhnya hakikat cinta itu diaplikasikan sebagaimana mestinya umat muslim.. Dan kuharap, itu kamu..
Suratku Untukmu... yang kutulis sendiri dengan jemariku
Bismillahirrahmanirrahim..
Untukmu inspirasi tulisanku, kutulis baitan ini bersama air mata yg tercucur begitu deras..
Air mata ini untukmu, air mata ini bukanlah bentuk dari kekecewaanku. Aku mudah untuk tersenyum, tapi Tak mudah aku menangis, kuharap kau mengerti betapa mahalnya air mata ini..
Andai kamu mengerti, air mata ini bukanlah tanda lemahnya diriku. Aku hanya ingin kamu memahami aku tak sanggup berkata  banyak dihadapanmu..
Andai kamu paham, saat ini aku sangat memikirkanmu, maaf sekiranya aku lancang. Hanya kamu yang mampu membuatku jatuh dan mencintai dalam waktu yang cukup singkat ini..
Aku kira disaat ini sudah tidak ada laki-laki sepertimu, baru kutemukan laki-laki yang sangat menjunjung tinggi sebuah kehormatan perempuan.. Ku kira semuanya sama. Tapi, kehadiranmu mampu membuka mataku, bahwa semua tak sama..
Caramu hadir, menurutku sangat biasa dan umum dilakukan oleh lelaki manapun. Kucoba untuk mematikan harapanmu, kutakut merusak keimananmu.. Tapi semua yg ku ucap selalu menjadi sesuatu yang mendapatkan jawaban sangat sederhana darimu..
Siangpun berganti malam, malam berganti dengan keesokan hari.. tapi kusadar, semua ini memang sudah diatur olehNya, pada saat detik itu, menit itu, jam itu, hari itu, aku harus bertatap muka dan sedikit berbicara denganmu..
Dari waktu yang sedikit itu, kurasakan ada sebuah kenyamanan.. ku rasa ada sesuatu yang membuatku berfikir ada sesuatu yang  jauh harus kuketahui tentangmu..
Hari-hari kulalui dengan penuh obrolan denganmu, walau secara tak langsung.. semakin kukanali seperti apa sosok dirimu..
Rasanya, semakin kita berbeda.. semakin aku sadar betapa jomponya imanku.. semakin harus kutahan rasa ini, karena aku sadar..
Kita tak layak untuk bersama.. mungkin kau berhak mendapat yang sebanding denganmu.. bukan aku.. mungkin ada diluar sana yang belum kau temui..
Ku mohon jangan simpan rasa apapun dihatimu untukku.. kusadar aku tak pantas mendapatkan sepotong ruang dihatimu itu..
Akhi, jangan kau tebar janjimu.. bukan aku tak senang dengan kata-kata indahmu.. tapi bagaimana jika dalam penantian yang panjang ini, kau temukan yang lebih baik dariku..
Atau, aku yang akan temukan seseorang yang lebih baik darimu.. Alloh lah yang maha membolak-balikan hati manusia..
Jika saat ini rasa yang kau miliki hanya sebagai bibit-bibit pelemah iman.. yang membuatmu selalu membayangkan diriku.. Tentunya hanya murka Alloh yang akan kau dapat..
Bila Alloh sudah tak senang, mungkin esok atau lusa.. rasa dan janji yang sudah kau ucap dibalikan olehNya hingga tak sedikitpun rasa yang tersisa untukku..
Lalu, ketika ku menagih semua janjimu.. Bisa saja pada saat itu, semua rasa yang pernah kau curahkan hilang entah kemana..
Tak berfikirkah kau kesitu akhi? Mungkin kau bisa meyakinkan, rasa yang kau miliki akan abadi untukku.. tapi esok, lusa, atau hari-hari yang akan datang adalah ghaib..
Janganlah kau mendahulukan takdir.. kurasa kau lebih paham dariku..
Cobalah kau sedikit berfikir.. betapa hancurnya hatiku.. jika ku terus berharap menghitung hari sampai waktunya itu..
Tapi, ketika waktu itu datang.. hanya angan semu yg kubayangkan.. dan kaupun pergi bersama rasa yang hilang..
Jangan kau janjikan ku dengan sebuah janji ikatan.. jika memang itu masih terlampau lama.. simpan hati dan waktumu.. aku tak pantas mendapatkan semuanya saat ini..
Biar kupantaskan diriku terlebih dahulu.. tugasku saat ini hanyalah memperbaiki, dan memperbaiki diri..
Agar aku tak malu berpasangan dengan dirimu.. minimal aku sebanding  atau aku akan lebih baik darimu..
Lepaskan aku.. kumohon.. aku hanya ingin memperbaiki diri yang bobrok ini..
Jika memang kita percaya akan takdirNya.. insyaAlloh.. jika memang baik, kita bisa bersama..
Aku akan datang kembali padamu.. dengan cara yang indah.. dengan cara yang ajaib.. yang mungkin memang sudah dituliskan olehNya sejak lama..
Layaknya seorang Yukabad yang mencintai anaknya.. ia rela melepaskan Musa.. dan Takdir indah membawa Musa pada ceritaNya.. begitulah yang kurasakan..
Pergilah kau.. cinta itu tak harus bersama..
Jika bukan aku yang datang padamu.. kumohon.. mulai saat ini kita berdoa, agar didamaikan hati kita atas pilihanNya nanti.. itulah yang terbaik ..
Rencananya tak pernah salah..
Akhi, ini caraku meluapkan semua yang kurasa begitu mengganjal dihati..

Sekian senandung cintaku.. teruntukmu..... ({})

Tidak ada komentar:

Posting Komentar